Bagi masyarakat Riau, gulai ikan patin bukanlah makanan yang asing. Makanan ini memang menjadi makanan daerah Riau yang tidak pernah dilupakan. Namun bagi yang bukan dari Riau, maka harus tahu apa saja ciri khas gulai ikan patin secara mendetail.
Informasi ini menjadi penting jika ingin mendalami makanannya dari berbagai sisi. Bukan hanya dari rasa dan cara pembuatannya saja, namun juga dari ciri dan sejarahnya. Untuk tahu ciri khas lengkapnya, simak susunan penjelasan berikut ini:
1. Memanfaatkan Tempoyak atau Santan
Ciri khas pertama dari gulai ikan patin adalah penggunaan tempoyak atau santan. Sejak dulu, penggunaan tempoyak memang selalu dijadikan pilihan dalam pembuatan gulai ini. Tempoyak sendiri adalah daging durian yang sudah difermentasi dan biasa dipakai untuk campuran makanan.
Umumnya, makanan dengan tempoyak akan memiliki cita rasa khas yang segar. Namun karena ada pihak-pihak yang tidak familiar dengan tempoyak, maka dipilihlah santan sebagai bahan penggantinya. Dengan santan, maka hasilnya tidak akan jauh berbeda.
Jika gulai yang dibuat tidak memakai salah satu bahan utama ini, maka hasilnya tidak bisa disebut sebagai gulai ikan patin. Hal ini dikarenakan bahan pembuatannya sudah paten, dan tidak bisa dihilangkan begitu saja unsur terpentingnya.
2. Disajikan Saat Masih Panas
Kemudian untuk ciri khas gulai ikan patin yang kedua adalah dari waktu penyajiannya. Makanan ini akan disajikan saat masih panas. Apabila tidak panas, maka cita rasanya akan berkurang. Oleh sebab itu, setiap kali akan disajikan harus dipanasi terlebih dahulu.
Sebenarnya waktu penyajian ini juga sudah dilakukan secara turun-temurun. Jadi sampai sekarang, proses penyajiannya tetap dilakukan saat panas untuk melanjutkan adat dan untuk menjaga rasanya. Dengan demikian, ciri khasnya akan tetap ada.
Hampir semua tempat yang menyediakan gulai ikan patin akan menjalankan metode yang sama. Baik itu di restoran atau acara adat daerah, pasti akan menyajikan yang panas. Oleh sebab itu, jangan kaget jika selalu menemukannya dalam kondisi yang panas menyeruak.
3. Ada Perpaduan Budaya
Makanan ini juga memiliki ciri khas dari segi budaya. Jadi sebenarnya, gulai ikan patin tercipta dengan pengaruh tiga budaya, yaitu budaya Arab, Tiongkok, dan juga India. Hal ini termasuk unik, karena hingga tiga budaya bisa disatukan dalam makanan.
Dengan demikian, bisa dipastikan rasa gulai ini akan sangat kuat dan menarik. Seperti yang bisa dipahami, buaya Arab, Tiongkok, dan India pasti memiliki nilai rasa makanan yang berbeda. Namun dengan adanya satu makanan ini, maka semua bisa dirasakan secara menyeluruh.
Dulu, ketiga negara tersebut memang memiliki andil besar terhadap perdagangan di Indonesia. Jadi tidak heran, jika akhirnya makanan di masyarakat juga dipengaruhi dan akhirnya hadir dengan satu kesatuan utuh dengan nama gulai ikan patin.
4. Menggunakan Banyak Bumbu
Untuk menciptakan gulai ikan patin, juga diperlukan banyak rempah-rempah berbeda. Ini juga masuk dalam jajaran ciri khas gulai ikan patin yang harus dipahami. Indonesia memang selalu kental dengan bumbu yang banyak untuk setiap makanannya.
Hal ini juga berlaku untuk gulai ikan patin yang memiliki rasa menarik. Biasanya, bumbu yang dipakai adalah bawang-bawangan, tambahan ornamen kunyit, serai, daun salam, kemiri, dan juga tempoyak atau santan. Ada juga tambahan serai dan lengkuas untuk memperkuat rasa.
Jika ingin hasil gulai yang pedas, maka bisa juga ditambah dengan cabai. Sedangkan jika ingin yang lebih segar, maka bisa ditambah dengan jeruk nipis. Perpaduan semua bumbu ini, akan menghasilkan cita rasa yang menarik pada gulai.
5. Memakai Ikan Patin
Namanya saja sudah gulai ikan patin, maka bahan ikan yang dipakai tentu ikan patin. Jika memakai bahan ikan lain, maka tidak bisa disebut sebagai gulai ikan patin. Ciri utamanya juga akan hilang, dan tidak akan sesuai dengan budaya yang ada.
Ikan patin sendiri memiliki kandungan vitamin yang sangat kompleks. Mulai dari vitamin D, A, B, dan B12. Kemudian, ada juga kandungan omega 3, selenium, zat besi, serta yodium. Dengan demikian, bisa dipastikan jika ikan ini sangat bergizi.
Selain itu, sejarah juga mengungkapkan jika masyarakat sudah terbiasa dengan ikan patin ini. Ikan patin ada di sungai-sungai Riau sejak dulu, sehingga penggunaannya tidak bisa tergantikan. Hal ini tentunya harus dipahami, agar tidak sembarangan mengubah makanan khas daerah.
6. Warnanya Pekat
Ciri khas terakhir adalah warnanya yang pekat. Dengan penggunaan kunyit yang banyak, maka bisa dipastikan warna gulai ini akan kuning pekat yang menarik. Jadi tidak ada gulai ikan patin dengan warna lain, karena hal ini adalah ciri khas sejak dulu.
Demikianlah penjelasan lengkap tentang ciri khas gulai ikan patin yang harus dipahami. Setelah mengetahui susunan penjelasan di atas, maka bisa dipastikan bahwa akan mudah diketahui makan gulai ikan patin dan mana yang bukan. Jadi, jangan sepelekan penjelasannya secara menyeluruh.